Published 08/06/2017

Untuk kedua kalinya, Teknik Lingkungan ITATS menjalin kerjasama dengan Wavin dalam bentuk kuliah tamu. Kuliah tamu kali ini mengambil topik bahasan tentang fitting perpipaan dalam plambing. Kuliah tamu yang dialaksanakan pada Selasa 06 Juni 2017, di Ruang A-409 di hadiri oleh 100 peserta. Sebagai nara sumber adalah Bapak Muhajir dari Wavin.

peserta

Peserta kuliah tamu

Materi kuliah tamu dimulai dengan pemaparan kebutuhan manusia untuk mengalirkan air. Pada awalnya saluran air terbuat dari bamboo yang digunakan untuk kegiatan pertanian dan kebanyakan ditemukan di Peru, China, India, dll. Saluran air tertutup dari logam timbal atau timah hitam telah digunakan di Roma. Adanya beberapa kelemahan sifat pipa logam membuat manusia berinovasi sehingga dihasilkan pipa plastik.

plakat

Pipa plastik memiliki banyak kelebihan diantaranya lebih ringan, mudah dibentuk, tahan tekanan, tidak berkarat, juga lebih ramah lingkungan dari kebutuhan energi pada proses produksinya. Standard pipa plastic yang digunakan di Indonesia adalah JIS, DIN dan ISO yang diadaptasi menjadi SNI. Penerapan standard perpipaan di Indonesia masih bersifat voluntary (suka rela) belum mandatory (wajib).

penjelasan fittingBapak Muhajir sebagai nara sumber

Selain memperkenal berbagai jenis pipa untuk plambing juga diperkenalkan jenis-jenis fitting pipa. Diantaranya adalah elbow (knee), tee, reducer, socket. Elbow merupakan komponen pemipaan yang berfungsi untuk membelokan arah aliran. Umumnya terdiri dari elbow 90 dan 45. Tee merupakan fitting pipa yang berfungsi membagi aliran. Reducer mempunyai fungsi memperkecil ukuran pipa. Sedangkan socket berfungsi untuk menyambung pipa. Fitting pipa terbuat dari bahan uPVC (unplastized Polyvinyl Chloride) yang kuat dan ringan, tidak korosif, tidak larut dalam air, dan isolator yang baik.

doorprizeDoorprize yang dibagikan

bersama 1 bersama 2Foto bersama sebagian peserta